Saya sebenarnya nggak punya data, berapa persen dari perkantoran di negeri ini yang karyawannya berbudaya ramah lingkungan di kantor. Namun kalau boleh saya katakan, dari pengalaman saya berkunjung ke berbagai kantor, umumnya kesadaran hemat energi belum sampai mendarah daging.
Siang-siang banyak kantor yang menyalakan lampunya. Belum lagi pemakaian AC, komputer yang tidak dimatikan meski tidak dipakai, konsumsi kertas yang berlebihan, dan sebagainya.
Di sebuah institusi besar di Jawa Timur, saya dapati para karyawan tidak merasa menghambur-hamburkan energi. Tak cuma level staf biasa yang sering menyalakan dan meninggalkan laptop di mejanya dalam kondisi hidup berjam-jam. Pemimpinnya, baik pemimpin puncak maupun para manajer dan supervisornya pun berlaku sama.
Padahal saya yakin, mereka tahu bahwa minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang dikatakan sebagai bahan bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi, bahan bakar gas habis dalam kurun waktu 70-80 tahun, dan bahan bakar padat 120 tahun lagi. Bahan bakar fosil adalah sumber daya tak terbarukan karena perlu jutaan tahun untuk terbentuk.Sumber yang ada saat ini lebih cepat habis ketimbang terbentuk yang baru.
Dan, mereka juga tahu, ada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2008, revisi dari Inpres Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi, yang menginstruksikan kepada pimpinan lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah untuk melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air di instansi masing-masing. Upaya itu di antaranya terkait penghematan lampu penerangan, pendingin udara, dan peralatan yang menggunakan energi listrik, bahan bakar minyak, atau gas.
Entah, apa institusi-institusi memiliki semacam panduan (SOP) untuk melakukan penghematan energi. Dan kalaupun memiliki SOP, apakah SOP itu diterapkan sungguh-sungguh? Bagaimana dengan kantor Anda? Apakah Anda termasuk staf yang mendukung gerakan hemat energi untuk kantor Anda, atau Anda apatis dengan hal ini?
Ini ada tips-tips hemat listrik di kantor yang saya transfer dari "Booklet Hemat Listrik Di Kantor" oleh PT. Energy Management Indonesia, mudah-mudahan bermanfaat.
A.Lampu dalam ruangan
- Matikan lampu bila ruangan tidak digunakan.
- Pergunakan lampu hemat energi (LHE), kurangi penggunaan lampu bohiam/pija r.
- Instalasikan penerangan dengan Iebih banyak sakiar sehinggamudah untuk mengatur pemakaianlampu sesuai kebutuhan.
- Buka gorden atau tirai di siang han hingga penerangan alami bisa digunakan.
- Bersihkan lampu yang berdebu, karena debu bisa mengurangi tingkat pen era ng an.
- Pergunakan warna muda/cerah untuk dinding dan langit-langit.
- Atur perabotan dengan baik agar tidak menghalangi cahaya.
B.Lampu luar ruangan
- Nyalakan lampu taman, apabila han benar-benar mulai gelap. Ada baiknya untuk menggunakan sensor cahaya otomatis.
- Prioritaskan lampu-lampu pada area luar ruangan yang perlu dinyalakan dan segera matikan kembali bila han menjelang pagi.
- Instalasikan listrik dengan Iebih banyak sakiar sehingga mudah untuk mengatur pemakaian lampu sesuai kebutuhan.
- Pintu kulkas harus ditutup rapat, buka jika perlu.
- Atur suhu kulkas sesuai kebutuhan.
- Jangan memasukkan makanan dan minuman yang masih panas.
- Tempatkan kulkas jauh dan sumber panas.
Tips menghemat listrik pada penggunaan AC
- Matikan AC bila ruangan tidak dipergunakan dalam waktu Iama
- Nyalakan AC 1 jam sesudah jam kerja dimulai dan matikan AC 1 jam sebelum jam kerja berakhir.
- Tutup pintu dan jendela jika AC sedang menyala.
- Atur suhu AC sesuai kebutuhan, sekitar 23-25°C, semakin dingin suhu semakin besar konsumsi listriknya.
- Pergunakan kaca film pada jendela ruangan.
- Gunakan timer untuk mengatur pemakaian agar sesuai kebutuhan.
- Bersihkan AC secara berkala.
- Pergunakan fungsi “energy saver” pada mesin fotocopy jika mesin tidak dig u n a ka n.
- Langsung matikan mesin (tombol power off atau cabut stop kontak) jika tidak digunakan dalam waktu yang sangat lama, misalkan pada jam istirahat atau jam pulang kantor.
- Atur volume sesuai kebutuhan.
- Sebaiknya matikan alatjika tidak digunakan, hindari penggunaan “standby mode”.
- Jika tersedia, pergunakan fungsi timer sebaik-baiknya untuk mengatur pemakaian peralatan.
- Bila perlu, gunakan stop kontak dengan sakiar on/off, agar lebih mudah mematikan peralatan listrik.
- Matikan layar monitor apabila istirahat.
- Hindari penggunaan screensaver, karena akan merubah setting layar monitor untuk selalu aktif.
- Pergunakan resolusi display dan brightness yang rendah.
- Pergunakan wallpaper dengan warna hitam.
- Atur “Power Setting” agar monitor dapat menset power “off’ secara otomatis.
- Matikan komputer (CPU) dan monitor bila tidak digunakan dalam waktu lama.
- Gunakan pompa air untuk mengisi penampungan (tandon), bukan untuk mengalirkan air ke dalam kamar mandi.
- Gunakan pelampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus dan pompa berhenti bekerja bila bak sudah penuh.
- Matikan pompa air bila tidak digunakan, terutama di luar jam kerja atau han libur.
- Batasi penggunaan pompa air untuk utilitas seperti air mancur.
- Ada baiknya untuk memeriksa instalasi saluran air, terutama untuk menghindari kebocoran air.