Meski rumahku belum kemasukan rayap, namun tiga pohon di halaman rumahku mulai jadi tempat persembunyian rayap. Aku tahu karena di beberapa batang pohon mangga, jambu, dan kelor ditempeli tanah. Di situlah rayap mulai bermukim dan beranak pinak.
Untuk membersihkan rayap-rayap yang menempel di pepohonan, biasanya kami cuma menyapunya, lantas menyiram batang pohon tersebut dengan air sehingga tanah-tanah beserta rayap tersebut longsor ke tanah. Saat longsor ke tanah itulah, sepasang ayam yang kami pelihara, memakan mereka dengan lahap.
Kawan, dulu sewaktu di sekolah dasar, dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, ada pelajaran tentang keseimbangan ekologis. Alam memiliki sekumpulan hubungan antarmanusia yang unik, berkelanjutan, yang menjaga keseimbangan keberadaan tanaman dan semua makhluk hidup. Mereka saling tergantung satu sama lain. Bila semuanya seimbang, lingkungan hidup menjadi tempat yang aman dan sehat. Proses rantai makanan menjaga keseimbangan hubungan mangsa – predator yang mempertahankan spesies dominan dan agresif tidak bertambah.
Dulu, alam dalam kondisi seimbang. Namun, sekarang, seringkali kita dengar petani gagal panen karena padinya tertubi-tubi diserang serangga dan tikus. Resistensi serangga bertambah dengan adanya pertanian non organik. Tidak ada lagi keseimbangan di alam ini.
Masyarakat perkotaan seperti kami pun harus waspada karena kini, misalnya, serangan rayap sungguh lebih bertubi-tubi dalam dekade-dekade terakhir ini. Rayap membuat keropos, tidak saja buku-buku, namun juga kayu-kayu rumah, bahkan yang sudah dilapisi. Seakan rayap pada decade ini sangat resisten dan susah dibasmi. Maka, kini kita lihat, banyak perusahaan yang bergerak di bidang pembasmian rayap panen hasil.
Kawan, seringkali aku merasa harus mendidik diri ini untuk senantiasa menampilkan perilaku organik sekecil apa pun dalam keseharian, Termasuk untuk menangani sampah, rayap, ayam-ayamku.
Kalau ada rayap di pohon-pohonku, sebagaimana yang kuceritakan di awal tulisan ini, tinggal kuserahkan saja pada kedua ayamku. Ya, ayam-ayamku dalam rantai makanan di ala ini adalah predator bagi bangsa rayap. Kulihat ayam-ayamku sangat menikmati pesta kecil ini. (alpha savitri)
No comments:
Post a Comment