Wednesday, November 12, 2008

Kelelawar Buah Pesaingku

Ini masih cerita tentang pohon buahku. Demi memetik buah mangga gadung di halaman rumah, aku sering kalah bersaing dengan kelelawar. Bukan main senangnya mereka dengan mangga dan bukan main pintar mereka. Buah yang telah besar dan matang yang telah kuincar, pada pagi hari seringkali tergolek di tanah. Kelelawar-kelelawar tersebut tidak menghabiskan semua daging buah, melainkan mencicipi sedikit saja dan buah tersebut dibiarkan saja mubazir di tanah. Aku memang jarang membungkus buah-buahan tersebut saat di pohon sehingga kelelawar bisa mencicipinya dengan bebas.

Dulu, buah-buahan bekas kelelawar pasti kubuang. Namun sejak suamiku membawa berita bahwa buah-buahan bekas tersebut adalah buah pilihan, aku tidak membuang mangga itu. Yang kubuang paling daging bekas gigitan kelelawar. Selebihnya kumakan dan memang manis sekali. Menurutku pada akhirnya, nggak ada salahnya aku berbagi makanan dengan kelelawar.

Kelelawar-kelelawar memang selalu beraksi malam-malam. Aku sama sekali belum pernah tahu rupa kelelawar di rumahku. Satu-satunya yang aku mengerti adalah, buah-buahan yang ranum tergeletak di tanah pagi hari. Tidak ada satu pun dari binatang-binatang itu yang sudi berumah di salah satu ranting pohonku.

Aku ingat, di rumah belajar kearifan lingkungan, Wana Patria Blitar, tidak jarang, aku mendapati kelelawar sedang tidur nyenyak di ranting pohon.

Oh ya, kelelawar sering terlupakan sisi baiknya bagi manusia. Hampir setiap malam binatang ini mencari buah-buahan untuk makanannya lantas menyebarkan biji-biji buah tersebut ke berbagai wilayah yang jaraknya bisa berkilo-kilo meter. Ya, kelelawar adalah penyerbuk yang baik dari berbagai tanaman.

Tidak hanya itu manfaat kelelawar. Kotoran kelelawar pun merupakan pupuk yang sangat baik. Menurut literatur, kelelawar yang hidup di gua-gua, misalnya, kotorannya sangat bermanfaat untuk pupuk yang ramah lingkungan. Pupuk kelelawar disebut pula pupuk guano mengandung nitrogen, fosfor dan potassium sangat bagus untuk tanaman. (Alpha Savitri)

1 comment:

Anonymous said...

waaaaaahhhh mbak..aku mau dunk mangganya...dulu aku ke rumah mbak vitri pas belum ada tanaman gedenya deh kayanya...kan waktu itu masih baru...hehehe udah berapa tahun yang lalu ni mabk...miss you