8 Agustus 2008. Di festival kampung hijau, anak-anak kampung di di sekitar kantorku hebat-hebat. Para juri sudah tahu, kampung itu sejak tahun 2000 telah memilah sampah dan mengolahnya. Mungkin mereka ingin tahu juga, apakah “perilaku hijau” benar-benar dibadankan dan dijiwai oleh warga, sampai anak-anaknya.
Orang-orang di kantorku menyaksikan adegan yang eksotik. Diam-diam juri dan panitia memberi permen kepada anak-anak. Anak-anak pun berebutan mengambil permen itu. Mereka membuka bungkusnya. Ke mana bungkusnya dibuang? Tidak dijalanan, tapi mereka mencari tempat sampah anorganik di sekitar mereka. Nah, lho, bagaimana dewan juri?
No comments:
Post a Comment