Wednesday, August 20, 2008

Mencangkul demi Tirakatan Malam 17 Agustus

Tanggal 16 Agustus 2008 pagi sampai menjelang siang, aku harus kerja bakti sendirian, membersihkan rumput-rumput liar di petak berem depan dan samping rumah. Suamiku ke Gresik sejak pagi-pagi sekali. Katanya dia jadi official pertandingan persahabatan futsal.

Aku ngguethuuuu (apa ya kalau dibahasaindonesiakan. Mungkin konsentrasi penuh) bersih-bersih karena nanti malam, jalan depan rumahku persis dipakai tirakatan tujuh belasan. Oh ya, rumahku adalah rumah pojok. Tiga rumah pojok lain juga melakukan aktivitas yang sama denganku pagi itu. Mereka berpikiran sama. Malu dianggap jorok.

Kalau kubanding-bandingkan di antara empat rumah pojok yang beremnya punya rumput paling gondrong, ya rumahku. Berem di samping rumahku pun tak kalah gondrong rumputnya. Padahal, sampai tahun lalu, berem samping rumahku jadi kebanggaan karena tampak terawat. Banyak tanaman obat keluarga yang kutanam di situ. Para tetangga bisa memanfaatkannya. Itu juga mengilhami mereka untuk berbuat yang sama di halamannya. Entah kenapa semangat kami, tahun ini lagi redup. Alasannya, semakin banyak kerja. (Apa iya, sih?)

Sampai menjelang siang, kerjaanku macul belum juga kelar. Rencananya macul depan dan samping rumah. Tapi separuhnya saja belum ada. Lama nggak olahraga, napasku terengah-engah terus. Kerja rasanya lambaaaat banget. Ya sudah, inilah akibatnya kalau baik aku maupun suamiku nggak mau membersihkan rutin. Akhirnya aku stop pekerjaan itu menjelang dhuhur, karena aku harus ke Ngagel Madya, menengok adikku yang mau babaran.

Kendati capek, kerjaan macul pagi hingga siang itu, cukup menghiburku. Soalnya, aku ingat ada yang pernah omong begini: Cangkullah ladang hatimu. Gemburkan hatimu. Cabuti rumput-rumputnya yang tak berguna.

Ya, kalau kita abai memelihara ladang hati kita, akibatnya memang fatal. Nantinya, kalau kita ingin membersihkan, akan memakan waktu karena memang banyak yang harus dibersihkan. Banyak energi yang terserap. Dan pastinya, kita akan capek dan mungkin habis stamina.

No comments: