Kantorku banyak menerima tamu, terutama agen atau calon agen pemberdaya masyarakat yang ingin belajar ilmu pengomposan. Mereka bisa belajar banyak hal di kantorku setiap Rabu atau Sabtu karena dua hari itu kami open house, membuka sharing dengan siapa pun. Silakan menengok rumah pengomposan kami dan bertanya apa pun, baik tentang teknologinya, maupun pengorganisian masyarakatnya.
Untuk tamu yang datang berombongan, kami juga menerima mereka untuk sharing pengalaman. Mereka tidak saja berasal dari Surabaya, namun dari berbagai kota di Indonesia, termasuk dari luar negeri segala.
Kadang kami tertawa geli. Katanya ingin jadi agen pemberdaya masyarakat dan belajar mengatasi masalah sampah, namun diri sendiri masih memiliki perilaku nyampah. Setelah minum air mineral, misalnya, tidak berinisiatif membuangnya di tempat sampah. Sampah-sampah bekas minuman dan makanan dibiarkan saja tergeletak di pendopo dan mereka pulang tanpa sungkan. Kami sebagai tuan rumah yang bersih-bersih sampah tersebut.
Padahal kami menyediakan 3 bak sampah besar-besar di dekat pendopo. Satu untuk sampah organik, satu untuk sampah plastik, satunya lagi untuk sampah kertas. Tapi tetap saja hati mereka nggak tergerak. Wah, bagaimana mungkin bisa memberdayakan orang lain kalau diri sendiri belum mau berdaya?
Akhirnya, kami pun rutin mengingatkan para tamu bahwa sebelum pulang, wajib hukumnya untuk menaruh sampah-sampah yang mereka hasilkan di tempat sampah yang telah disediakan. Mereka tidak tersinggung apalagi marah, malah mengangguk-angguk maklum. Bagaimana pun perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Iya kan
No comments:
Post a Comment