11 Agustus 2008. Siang hari pukul 13.30 aku mulai memindah 35 benih padi ke tempat persemaian di atas daun-daun yang kuberi tanah basah. Sebanyak 15 butir ada di tempat persemaian A dan 20 butir di persemaian B.
Nggak pakai bakteri cair karena belum jadi. Lagian, tanahnya sudah mengandung bakteri cair. Dalam berproses aku dibantu Mas Gun kawan sekantorku. Mas Gun. tanya sedang apa aku dan kujawab, aku lagi praktik menyemai padi. Dia langsung bantu, membawakan gembor dari Graha Kompos di kantor dan ikut menyiram tanah persemaian. Trims Mas.
Aku mulai ragu-ragu dengan persemaianku, benarkah hasilnya akan bagus. Tapi sudahlah, kuserahkan saja pada waktu.
Aku mulai mempersiapkan media tanam untuk padiku. Di gudang kantor aku melihat keranjang bambu agak reot nganggur. Keranjang itu kualasi karung goni. Kedua, ada pot di depan Graha Kompos Pusdakota yang cukup besar dan tak berfungsi. Pada keranjang goni, aku campur tanah, kompos, blotong (ampas tebu). Pada pot, campuran aku tambahi dengan kotoran kambing yang sudah kering. Beruntung semua bahan tersedia di kantor. Tinggal izin ke Wajib, Bangkit, Ucup, para relawan kantorku yang maniz-maniz. Kedua media tanam itu kusiram sampai lumayan basah. Pakainya masih tujuh hari lagi, sudah disiapkan sekarang. Aku benar-benar bersemangat, memang.
No comments:
Post a Comment